Timnas Indonesia senior bertekad menciptakan sejarah dengan
mengalahkan Timnas China yang menjadi lawannya pada pertandingan
kualifikasi Piala Asia 2015 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno,
Jakarta, Selasa (15/10).
Kemenangan bagi Tim Garuda memang harga
mati, jika ingin tetap menjaga peluang untuk lolos keputaran final.
Apalagi anak asuh Jacksen F. Tiago saat ini masih terpuruk di dasar
klasemen dengan tidak meraih satu poin pun akibat kalah dalam dua
pertandingan.
“Saya berusaha menyiapkan tim terbaik. Pemain juga
sudah siap diturunkan. Kita tidak usah melihat rekor masa lalu. Kita
harus mampu menjadi yang terbaik,” kata pelatih timnas Jacksen F. Tiago
di Jakarta, Senin.
Berdasarkan data di FIFA, Indonesia pernah
bertemu dengan China dalam pertandingan resmi sebanyak 12 kali dengan
rincian 10 kali mengalami kekalahan, satu kali seri dan satu kali meraih
kemenangan. Adapun jumlah golnya hanya tujuh memasukkan dan 32
kemasukan.
Pertemuan terakhir antara Timnas Garuda melawan China
berlangsung di Beijing, 24 Juni 2004. Saat itu Indonesia kalah telak
0-5. Sedangkan kemenangan Indonesia terjadi di Jakarta, 12 Mei 1957
dengan kedudukan 2-0.
Demi mematahkan tradisi, pelatih asal Brasil
ini mengaku telah mempelajari kekuatan calon lawannya. Strategi untuk
menghadapi tim dari Negeri Tirai Bambu juga sudah disiapkan, meski
hingga saat ini masih ditutup rapat.
“Semuanya telah kita
pelajari, termasuk apa yang harus diwaspadai pada pertandingan nanti,”
ucap pelatih yang membawa Persipura menjadi juara Indonesia Super League
(ISL) 2012/2013 itu.
Saat menghadapi China, Timnas Indonesia
dipastikan tidak diperkuat striker naturalisasi Sergio van Dijk karena
cedera. Namun, sudah dipastikan Indonesia akan diperkuat striker andal
asal Papua, Boaz Solossa.
Satu lagi yang kurang dalam pertandingan
nanti adalah dukungan penonton. Indonesia mendapat sanksi dua kali
menggelar pertandingan tanpa penonton.
Rasa optimistis juga
dikatakan beberapa pemain timnas seperti Vendry Mofu maupun sang palang
pintu Victor Igbonefo. Menurut dia, peluang untuk meraih kemenangan
tetap saja terbuka asalkan semua bermain dengan kerja keras.
“China
jarang bermain individu. Makanya kita harus antisipasi pergerakan
pemain. Memang butuh kerja keras, tapi kita harus optimistis,” ujar
Victor Igbonefo.
Semangat yang dikatakan pelatih dan pemain Timnas
Senior memang sangat beralasan. Boaz Solossa dan kawan-kawan terpacu
dengan prestasi saudaranya mudanya yang menjuarai Piala AFF U-19 dan
lolos ke putaran final Piala AFC U-19 2014 di Myanmar.
Saat
menghadapi China, pelatih Jacksen Tiago kemungkinan akan menurunkan I
Made Wirawan untuk posisi penjaga gawang. Lini belakang akan diisi Hasim
Kipuw, Victor Igbonefo, Muhammad Roby dan Ruben Sanadi.
Mereka
akan ditopang Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi dan Taufiq. Diposisi depan
kemungkinan akan menurunkan trisula Greg Nwokolo, Boaz Solossa, dan
Titus Bonai.
Timnas China juga tidak tinggal diam. Meski tidak
membawa semua pemain andalannya karena cedera, pelatih caretaker Timnas
China, Fu Bo mengaku telah menyiapkan tim dengan baik. Bahkan tim yang
berjuluk Long Zhi Dui (Team Dragon) membidik poin maksimal.
“Persiapan
kami sudah bagus. Meski pertandingan nanti tanpa penonton bukan berarti
kita diuntungkan. Jika ingin meraih hasil maksimal kita harus
menampilkan permainan terbaik,” kata caretaker pelatih China, Fu Bo. (Antara)